Hidup Ini Terlalu Singkat JIKA HANYA Untuk Bayar Hutang.

Ardi Muhammad
Ardy’s Report
Published in
3 min readMar 4, 2024

--

“Uangnya Belom Cair” — pict by Internet

1 0f 5 — “Ketika Manusia Terlahir, dia sama sekali tidak punya Hutang”

Sepertinya pernyataan itu tak lagi akurat di zaman “Modern” ini, sebab kini orang lahiran pun sudah ngutang (ntah pinjam ke saudara, teman, ataupun BPJS.)

2 of 5— “KTA dana Cinta, 3 detik cair 300 Juta!”

Astaga! Bahkan Isteri pun Kridit. (padahal akad nikahnya “….dibayar TUNAI!”) kini Hutang pun sudah merambah ke sektor percintaan, orang yang ingin bercinta saja sampai melilitkan dirinya dengan hutang.

Bayangkan, kira-kira apa yang ada di pikiran pasangan newlyweds itu,

ketika sang suami ingin melakukan Penetrasi Pertamanya, terlintas pikiran, “Hmm, Cicilan Perbulannya berapa yah?” lalu sang Isteri juga berpikir, “Waduh! akhir bulan nanti gaji gue dipake buat bayar cicilan resepsi. jatah skincare gw nanti kurang dong?”

3 of 5 — Notabene, orang yang memiliki hutang itu hatinya TIDAK tenang.

“Hutang membuat anda hina di siang hari (menghindar), resah di malam hari (tidak bisa tidur karena kepikiran hutang)” begitu kira-kira kata Rasulullah SAW.

Hutang bikin anda tidak tenang, Kecuali, hutang yang bisa anda lunasi dalam sekejap(?)

Misal, anda ada uang dingin 500 juta, anda mau buka usaha ayam bakar butuh modal 200 juta, daripada anda pakai uang anda yang 500 itu, anda bisa pinjam ke bank / lembaga keuangan non bank lainnya. walhasil 500 juta anda utuh tak tersentuh sedikitpun (bisa anda putar untuk usaha lainnya), sementara anda punya usaha ayam bakar “Modal Ngutang” yang anda bisa lunasi hutangnya kapanpun anda mau, dalam hitungan detik, layaknya membalikkan telapak tangan. (karena anda yaa memang punya uang untuk ngelunasinnya.)

tapi apa jadinya bila “peluru” anda habis?

apa jadinya bila uang yang 500 juta itu anda belikan Mobil Fortuner, Merecedes-Benz, atau BMW? lalu usaha ayam bakar anda mulai sepi pembeli, sehingga tidak mampu membayar angsurannya (no longer self liquidate.)

akhirnya Mobil anda Jual, Rumah anda Gadai, demi membayar cicilan Usaha ayam bakar itu…

4 of 5 — Bertemu Teman Lama

Kalau cerita teman lama mengajak bertemu kemudian meminjam uang, sudah terlalu banyak. saya punya kisah yang agak laen.

Kemarin, Saya Ketemu teman semasa sekolah, sebut saja namanya Kevin (nama Asli.) Kevin bekerja sebagai BNN (Bagian Nyalurin & Nagihin) di salah satu perusahaan pembiayaan yang cukup terkenal ***. dia menangani divisi Real Estate (rumah & ruko).

Jadi, dia menawarkan Kredit kepada Calon nasabahnya dengan meng-agunkan (menjaminkan) rumah / ruko nya. “…minimal luas 30 meter, akses mobil…” katanya.

“….Lumayan di, Pinjem 50 Juta cuma bayar 1,5jt per bulan selama 5 tahun. bunga nya cuma 16% per tahun kok, ga jauh beda lah sama bank 12%. beda 4% doang.”

“1,5jt x 60 bulan = 90 Juta, Berati… bunga nya 40 Juta? itumah 80% bukan 16%.”

“Untuk apa orang menggadaikan rumahnya?”

“ya macam-macam. untuk bayar sekolah anak, untuk bayari gaya hidup Isteri yang mewah, tapi kebanyakan ya untuk bayar hutang yang sudah ada, bahasa korea nya 갈롭 툴롭 “Galob Tulob” (Gali Lubang Tutup Lubang; ambil hutang baru untuk membayar hutang yang ada.)”

“….Terus Kalo Gagal Bayar gimana tuh, pin?”

Rumah / Rukonya (jaminannya) dilelang sesuai nilai pinjamannya (pokok + bunga) kalo ada lebihnya baru dibalikin ke Nasabah. misal lu minjem 50, sama bunga jadi 90, sama *** ya dilelang di 90 juta, walaupun rumahlu harganya 400 juta.

“Kejam amat ya, berati si Nasabah kehilangan Rumahnya?”

“Ya gitu dah… lagian siapa suruh ngutang.”

5 of 5 — Penutup

Tulisan saya ini jangan disalahartikan bahwa saya “mengharamkan” hutang. kaidah fikih melarang untuk mengharamkan apa yang dihalalkan.

Hutang Itu boleh, bahkan Rasulullah SAW pernah berhutang. hutang itu boleh, bila sesuai aturannya. saya sendiri lebih condong ke Mahzab “Anti Utang”, walau hutang itu diperbolehkan.

hindari hutang konsumtif (nyicil Motor, Hp, TV, Rumah, dll) usahakan berhutang HANYA KALAU terdesak, “Berhutanglah BILA PERLU.”

“…Manusia Berangkat Kerja untuk membayar Cicilan Mobil / Motor yang Digunakannya Untuk Berangkat Kerja.”

Sekian Terimakasih.

4/3/24 — Jakarta, Indonesia.

--

--

Ardi Muhammad
Ardy’s Report

21 Years old. CEO & Founder, Freelancer, Unemployed. Choose one according to the needs