Apa itu Privilege? Mobil dari ayahmu bukanlah Hakmu.

Ardi Muhammad
3 min readDec 3, 2020

tangan saya jadi gatal dan langsung menulis artikel ini begitu melihat status teman saya yang salah / gagal paham mengenai konsep privilej ini.

seringkali kita mendengar istilah ini di timeline twitter, facebook, ataupun instagram kita. sebenarnya apa sih privilege itu? secara simpel, privilege bisa diterjemahkan sebagai fasilitas. buat yg ngga tau juga apa itu fasilitas, simpelnya fasilitas itu ya alat / sesuatu apapun yang bisa mempermudah kita.

contohnya seperti judul artikel ini, “Mobil dari ayahmu bukanlah Hakmu.”

misal, saya kelak jadi juragan / cukong / orang kaya… (Aamiin ya rabb)

lalu saya nikah, punya anak, anak saya sedari kecil saya manjakan terus, minta mainan ini langsung beli, minta mainan itu langsung beli, pokoknya selalu dituruti.

hingga masuk SMA, ia melihat temannya pakai Moge, langsung dibelikan.

masuk kampus, ngeliat temannya pakai Kijang, Kuda, Panther, diapun meminta Supra, langsung dibelikan.

akibatnya apa? ketika kondisi keuangan saya sedang down, dan ada keinginannya yang tidak bisa saya turuti, maka tantrumnya kambuh.

nah, apa itu tantrum? simpelnya, tantrum adalah uncontrolled anger, kemarahan yang tidak terkendali. “Pokoknya aku mau modif mobil! gamau tau gimana caranya, ayah harus ada uang besok!” kira-kira begitu lah contohnya.

selain tantrum yang kambuh, sifat IRI nya pun ikut kambuh juga. “yah itu temanku dibeliin kuda, kijang, sama panther sama orang tuanya. kok aku engga? ayah kan kaya, aku berhak dong di beliin mobil juga.”

kira-kira kami akan jawab begini, “eh, semua ini tuh fasilitas, bukan hak. hak lu ya: 1. sandang pangan papan, 2. nama yang baik, 3. pendidikan umum, 4.pendidikan agama. kalo mau mobil ya cari uang sendiri! kalau orang tua kasih terus nanti kamu jadi kebiasaan apa-apa minta sama orang tua”

konon katanya pun anaknya bill gates kerja di mekdi atau kaepsi untuk melatih mentalnya. toh bil gets yg milyuner berkat bisnis komputer & skrg ini bisnis kesehatan pun bisa ngelatih anaknya kaya gitu, masa anda yg kerja kantoran + punya cicilan rumah cicilan mobil cicilan ini itu, rela nurutin “tantrum” anak anda yang minta dibelikan mobil? kalau anda turuti, setidaknya ada 2 dampak:

1. dampak mental anak anda, keseringan dituruti, begitu sekali ga dituruti ngamuk.

2. dampak keuangan anda,udah ada cicilan rumah, mobil, cicilan panci, mau nambah lagi cicilan mobil kedua. jebol dah tuh rasio 30%.

intinya, didiklah anak dengan baik, dan tanamkan bahwa privilege / fasilitas itu BUKAN HAK. jika orang tua anda / employer / boss anda memberikan fasilitas, maka pergunakan dengan baik. jika anda tidak memiliki fasilitas, ya cari. jangan kelamaan ngeluh “oh dia enak ya anak orang kaya, pantes sukses. saya ga kaya pasti saya susah untuk sukses kaya dia” kalimat kedua itulah yang membuat mental block pada diri anda, bahkan mungkin bisa menjadi sugesti / perintah yang masuk ke dalam alam bawah sadar anda… “saya susah untuk sukses”.

kalau kalimat pertama saya setuju,

memang anak orang kaya itu lebih mudah untuk sukses. uang orang tuanya banyak, kolega, bisnis, dan kontrakannya banyak. tetapi konsekuensinya adalah:

anak orang kaya yang tidak sukses itulah anak yang TOLOL.

karena tidak bisa memanfaatkan kekayaan (or, privilej) orang tuanya untuk membuat kekayaannya sendiri.bisanya hanya menghambur-hamburkan uang orang tuanya saja. sekolah kebanyakan nongkrong, tugas nyontek, kerja malas, buka usaha ogah.

jangan, jangan iri dengan privilege orang lain.

cukupi mengeluhnya, mari kita move on dan bikin privilej kita masing-masing.

sekian,

03/12/20 Ardi Muhammad

--

--

Ardi Muhammad

21 Years old. CEO & Founder, Freelancer, Unemployed. Choose one according to the needs